Memahami Keutamaan Bulan Ramadhan Dibanding Bulan Lainnya

Bulan Ramadhan merupakan bulan penuh rahmat, bulan penuh ampunan, dan bulan penuh pahala. Ramadhan adalah bulan yang sangat istimewa yang terdapat keutamaan yang tidak ditemukan di bulan lainnya. Di tengah istimewanya bulan ini merupakan kesembatan besar untuk meningkatkan keimanan kita.

Cara Ampuh Meningkatkan Keimanan Kita

Dalam kitab Asbab Ziyadatil Iman wa Nuqshanihi karya Syaikh Prof. Abdur Razzaq bin Abdul Muhsin Al-Badr hafizhahullah dijelaskan setidaknya terdapat tiga ampuh meningkatkan keimanan diri:

1. Mempelajari ilmu yang bermanfaat

Ilmu yang bermanfaat banyak mancamnya, diantaranya adalah mempelajari Al-Qur'an dengan cara membaca dan mentadaburinya, memahami nama dan sifat Allah Ta'ala yang tertuang dalam Asmaul Husna, memperhatikan keindahan agama Islam, membaca sirah Nabawiyah dan sirah Salafush Shaleh, serta memahami keutamaan-keutaman dari ibadah yang kita lakukan.

2. Memperhatikan ayat-ayat Kauniyyah Allah

Ayat kauniyah adalah ayat yang berisi tentang tanda wujud penciptaan Allah seperti bentuk benda, kejadian, peristiwa dan lain sebagainya yang terjadi di alam ini.

3. Beramal Shaleh

Bersungguh-sungguh dalam beramal shaleh, baik dengan hati, lisan, maupun anggota tubuh lahiriyah, termasuk berdakwah di jalan Allah Ta’ala dan menjauhi hal-hal yang dapat menurunkan keimanan.

Kembali ke topik, Mengapa Bulan Ramadhan merupakan bulan yang paling utama dibanding bulan lainnya?

Keistimewaan Bulan Ramadhan Dibanding Bulan Lainnya

1. Al-Quran diturunkan

Bulan Ramadhan adalah bulan yang mulia, dan pada bulan ini pula al-Quran diturunkan. Allah berfirman:

شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيْهِ القُرْآنُ هُدًى لِلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ الهُدَى وَالْفُرْقَانِ فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمْ الشَهْرَ فَلْيَصُمْهُ.

Artinya:
“Bulan Ramadhan bulan yang di dalamnya diturunkan al-Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara haq dan bathil), karena itu, barang siapa diantara kamu hadirdibulan ini, maka hendaklah berpuasa.” (QS. Al-Baqarah: 185)

2. Pintu surga dibuka, pintu neraka ditutup dan setan dibelenggu

Rasulullah Bersabda,

 إِذَا جَاءَ رَمَضَانُ فُتِحَتْ أَبْوَابُ الجَنَّةِ وغُلِبَتْ أَبْوَابُ النَّارِ وَصُفِدَتْ الشَيَاطِيْنُ

“Apabila Ramadhan tiba, maka pintu surga dibuka, pintu neraka ditutup dan setanpun dibelenggu.” (HR. Muslim)

Pintu-pintu surga dibuka dibulan Ramadhan, karena banyaknya amal sholeh yang dikerjakan sekaligus untuk memotivasi umat Islam untuk melakukan kebaikan. Pintu neraka ditutup karena sedikitnya maksiat yang dilakukan orang yang berpuasa. Dan setan diikat kemudian dibelenggu, tidak dibiarkan lepas seperti di bulan selain Ramadhan.

3. Terdapat Malam Lailatul Qadar

Pada bulan Ramadhan terdapat suatu malam yang lebih baik dari pada seribu bulam, yaitu lailatul qadar (malam kemulian), Allah berfirman:

إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِيْ لَيْلَةِ القَدْرِ. وَمَا أَدْرَاكَ مَا لَيْلَةُ القَدْرِ. لَيْلَةُ القَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ.

Sesungguhnya Kami telah menurunkan (al-Quran) pada lailatul qodar (malam kemuliaan). Dan tahukan kamu apakah malam kemulian itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan.” (QS. Al-Qadr: 1-3)


إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِيْ لَيْلَةٍ مُبَارَكَةٍ إِنَّا كُنَّا مُنْذِرِيْنَ

“Sesungguhnya Kami menurunkan pada suatu malam yang diberkahi dan sesungguhnya Kami-lah yang memberi peringatan.”(QS. Ad-Dukhon: 3)

Ibnu Abbas, Qatadah dan Mujahid mengatakan bahwa malam yang diberkahi adalah malam lailatul qadar. (Ruhul Ma’ani, 18/423, Syihabuddi Al Alusi).

Ditulis: I'anatut Tazkiyah (Santri Mahad Aly UIN Maulana Malik Ibrahim Malang)

Referensi: Masykur Khoir. Fiqih Puasa dan Idul Fitri. Kediri: Duta Karya Mandiri
Editor: Fajar Wahid Rifai
Reactions: